Cara Membuat Perencanaan Proyek Desain Interior
Apakah Anda sedang mendesain ulang ruang tamu Anda atau melengkapi restoran untuk klien, merencanakan proyek Anda adalah langkah pertama yang sangat penting, dan rencana tersebut harus terasa luar biasa.
Ada banyak hal yang harus diatur. Mulai dari brief hingga mengumpulkan referensi visual, menulis daftar belanja produk, dan masih banyak lagi. Panduan ini akan membantu Anda mengatur bagian kreatif dan praktis dari proyek desain interior Anda di satu tempat.
Dengan adanya perencanaan proyek yang jelas, dapat membuat proyek sesuai dengan yang diharapkan walaupun pada kenyataannya bisa saja muncul banyak masalah selama di perjalanan.
Berikut ini 4 cara membuat perencanaan proyek desain interior :
- Project plan
- Tentukan style dan target yang ingin dicapai
- Penggunaan moodboard
- Pembuatan daftar nama produk
Penjelasan dari 4 hal tersebut di atas :
- Project plan // Siapkan platform untuk merencanakan proyek Anda
Secara tradisional, rencana proyek desain interior mungkin tersebar di berbagai buku sketsa, daftar tugas, bookmark, dan folder laptop. Rencana proyek menggabungkan beberapa data pada satu tempat yang mudah diakses. Ini akan berkembang selama umur proyek Anda tetapi biasanya mencakup:
- Sebuah ringkasan desain
- Inspirasi visual dan moodboard
- Palet warna
- Link pembelian produk
- Daftar belanja
- Daftar tugas
- Denah lantai
- Feedback dan percakapan
Baca juga : Siklus Proyek Desain Interior
- Arahan // Tentukan gaya, tujuan & tenggat waktu
Ringkasan yang jelas, inspiratif, dan informatif memberikan struktur dan arahan bagi desainer untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka. Pengarahan Desain Interior biasanya mencakup informasi latar belakang, tujuan, pendeliverian, referensi visual, denah lantai, dan informasi tentang orang-orang yang akan menggunakan ruang tersebut.
- Tentukan latar belakang proyek
Hal pertama yang harus didefinisikan adalah mengapa proyek itu terjadi. Habiskan waktu dengan klien Anda, minta mereka mengarahkan Anda melalui visi dengan kata-kata mereka sendiri, dan ajukan pertanyaan seperti… Masalah apa yang coba dipecahkan oleh proyek ini? Apa yang ingin Anda simpan? Apa yang perlu diubah? - Buat garis besar tujuan & pendeliveran
Ini adalah bagian yang akan Anda tinjau kembali sepanjang proyek, jadi cobalah dan sespesifik mungkin. Cantumkan setiap ruang atau ruangan yang perlu dirancang, di samping tujuan proyek. - Sertakan referensi visual
Klien Anda mungkin memiliki visi untuk gaya ruang yang mereka coba ciptakan. Tambahkan referensi visual apa pun yang mereka berikan ke brief Anda. Ini mungkin termasuk produk, furnitur, warna, bahan, atau tekstur tertentu. - Bagikan arahan yang sudah selesai
Setelah Anda membuat tweak terakhir, saatnya untuk membagikan brief yang sudah selesai dengan tim Anda sehingga semua orang memiliki pemahaman yang sama.
- Moodboard // Mengelompokkan inspirasi & referensi
Singkatnya, Anda menetapkan tujuan dan hasil untuk proyek Anda. Saatnya untuk mulai menjelajahi beberapa arahan visual dengan moodboard. Desainer interior menggunakannya untuk mengomunikasikan warna, bahan, dan furnitur mana yang cocok untuk sebuah proyek.
Baca juga : Cara Membuat Moodboard
- Pertama, buka Moodboard
Anda akan menemukan papan untuk membuat papan mood Anda di papan rencana proyek. Klik dua kali Moodboard untuk membukanya dan mulai menambahkan inspirasi Anda. - Kumpulkan materi yang ada
Mulailah dengan menambahkan materi apa pun yang Anda miliki – ini mungkin termasuk produk tertentu atau referensi yang Anda terima dari klien Anda. Ini adalah cara yang bagus untuk mengaitkan gaya visual ke arah yang Anda tahu akan disukai klien Anda.
Baca juga : 15 Tips Memilih Bahan Material dan Finishing - Tambahkan gambar yang menginspirasi
Citra yang Anda pilih untuk dimasukkan ke dalam moodboard Anda dapat memiliki pengaruh besar pada tampilan dan nuansa proyek Anda, jadi pilihlah dengan hati-hati! Gambar-gambar ini dapat menentukan hal-hal seperti nada, suasana hati, pencahayaan, dan warna. - Bereksperimenlah dengan warna
Warna bisa menjadi cara yang bagus untuk mengekspresikan perasaan, kepribadian, atau energi tertentu. Alat seperti palet warna bisa menjadi titik awal yang berguna untuk menemukan warna yang melengkapi ruang yang sedang Anda kerjakan. Trik lainnya adalah memilih warna langsung dari gambar dan foto yang Anda tambahkan ke moodboard.
Baca juga : Psikologi Warna dalam Desain Interior - Dapatkan feedback tentang gaya visual
Dengan teknik atau proyek kreatif apa pun, penting untuk terbuka terhadap kritik yang membangun. Sekarang setelah versi pertama moodboard Anda selesai, inilah saatnya untuk meminta feedback khusus tentang warna, nada, suasana hati, dan produk. Pastikan Anda tetap terbuka untuk saran dan peningkatan dan cobalah untuk tidak menerima kritik secara pribadi. - Buat moodboard untuk setiap ruang
Jika Anda mendesain beberapa kamar atau ruang, ada baiknya memiliki moodboard terpisah untuk masing-masing kamar. Ulangi saja proses di atas untuk setiap ruang di proyek Anda.
- Daftar Produk // Buat daftar bahan yang perlu Anda beli
Sekarang setelah Anda memiliki arah yang jelas untuk gaya ruang Anda, saatnya untuk membuat daftar produk dan bahan aktual yang perlu Anda beli. Daftar belanja produk (atau daftar spesifikasi) adalah cara praktis untuk menautkan ke produk dengan daftar visual.
Simpan tautan ke furnitur, karya seni, pencahayaan, permadani, lantai, barang pecah belah, dan lainnya. Kemudian centang mereka saat dibeli. Ini akan membantu Anda memastikan tidak ada yang jatuh melalui celah.
Dengan mengetahui cara membuat perencanaan proyek desain interior dengan baik, akan membantu menghindari kesalahan yang tidak perlu dan memastikan proyek berjalan dengan lancar hingga selesai. Untuk informasi dan tips lainnya, silahkan klik di sini.